Aku cinta kamu
Aku mau kamu
Aku tak bisa hidup tanpamu
Kaul-lah segalanya
***
Kalian pernah bilang kalimat-kaliat itu kepada orangtua kalian? Sungguh? Saya pribadi tidak pernah. Saya tidak punya keberanian untuk mengucapkan beberapa kata seperti itu. Terdengar tidak menyenangkan bukan?
Sebagai anak usia 20 tahunan, saya masih malu bilang sayang ke mamah..ke bapak.
Karena saya terlalu sering menyakiti mereka. Karena saya lebih sering membuat mereka khawatir dibanding membanggkan mereka. Karena saya lebih sering menyusahkan mereka dibanding membantu meringankan perkerjaan mereka. Karena saya terlalu cuek untuk waktu mereka yang sedikit untuk tinggal dirumah. Karena saya terlalu egois untuk usia 20 tahun. Karena saya 20 tahun.
Apa mungkin bila saya 21 tahun, saya akan berubah? Apa tunggu 21 baru saya berubah? Apa mungkin pada 21 saya akan membawa banyak perubahan dalam diri saya? Apa mungkin pada 21 saya sudah mendapat apa yang saya inginkan? Membahagiakan kedua orangtua misalnya?
Sungguh saya tak ingin menunggu 21. Sungguh saya ingin sekarang. Sungguh saya mau.
***
Bicara tentang 20, saya sudah tua ya? Saya sudah legal untuk menikah, saya sudah legal untuk bekerja, saya sudah legal untuk memiliki penghasilan sendiri, saya sudah legal untuk bisa memiliki NPWP, saya sudah legal untuk membahagiakan orangtua.
Bicara tentang 20, saya sudah lama hidup. Sudah seperlima abad. Sudah bisa apakah saya? Membuat orangtua cemas saat menunggu lahirnya saya. Membuat orangtua khawatir karena saya muntahber saat usia 4 bulan. Membuat orangtua sedih saat hampir tertabrak truk besar yang melaju di turunan curam. Membuat orangtua cemas saat belum diterima di PTN. Membuat mamah dan bapak khawatir karena pulang larut malam.
Bicara tentang 20, saya sudah banyak buang uang.
Bicara tentang 20, saya sudah banyak berbohong, melawan, menyepelekan, membuat mamah menangis sampai membuat bapak cemas tiap malam karena sering pulang terlambat.
***
Kalian mencintai saya lebih dari sekedar mencintai cinta pertama yang sering membuat hati berdebar saat memandangnya. yang tidak pernah terlupakan, yang selalu ditunggu hadirnya, yang menyayangi tanpa batas, menyayangi tanpa mengeluh, menyayangi tanpa tau bagaimana saya saat belum lahir, apakah saya cacat, apakah pendengaran saya baik, ataukah saya tidak bisa melihat, atau mungkin saya terbelakang mental, kalian sudah mencintai saya sejak saat itu hingga saat ini yang belum pasti bisa membuat kalian sedikit bahagia.
***
Maaf ini tidak indah
Maaf saya menyusahkan
Terimakasih untuk menganggap saya cinta pertama kalian :)
Aku mau kamu
Aku tak bisa hidup tanpamu
Kaul-lah segalanya
***
Kalian pernah bilang kalimat-kaliat itu kepada orangtua kalian? Sungguh? Saya pribadi tidak pernah. Saya tidak punya keberanian untuk mengucapkan beberapa kata seperti itu. Terdengar tidak menyenangkan bukan?
Sebagai anak usia 20 tahunan, saya masih malu bilang sayang ke mamah..ke bapak.
Karena saya terlalu sering menyakiti mereka. Karena saya lebih sering membuat mereka khawatir dibanding membanggkan mereka. Karena saya lebih sering menyusahkan mereka dibanding membantu meringankan perkerjaan mereka. Karena saya terlalu cuek untuk waktu mereka yang sedikit untuk tinggal dirumah. Karena saya terlalu egois untuk usia 20 tahun. Karena saya 20 tahun.
Apa mungkin bila saya 21 tahun, saya akan berubah? Apa tunggu 21 baru saya berubah? Apa mungkin pada 21 saya akan membawa banyak perubahan dalam diri saya? Apa mungkin pada 21 saya sudah mendapat apa yang saya inginkan? Membahagiakan kedua orangtua misalnya?
Sungguh saya tak ingin menunggu 21. Sungguh saya ingin sekarang. Sungguh saya mau.
***
Bicara tentang 20, saya sudah tua ya? Saya sudah legal untuk menikah, saya sudah legal untuk bekerja, saya sudah legal untuk memiliki penghasilan sendiri, saya sudah legal untuk bisa memiliki NPWP, saya sudah legal untuk membahagiakan orangtua.
Bicara tentang 20, saya sudah lama hidup. Sudah seperlima abad. Sudah bisa apakah saya? Membuat orangtua cemas saat menunggu lahirnya saya. Membuat orangtua khawatir karena saya muntahber saat usia 4 bulan. Membuat orangtua sedih saat hampir tertabrak truk besar yang melaju di turunan curam. Membuat orangtua cemas saat belum diterima di PTN. Membuat mamah dan bapak khawatir karena pulang larut malam.
Bicara tentang 20, saya sudah banyak buang uang.
Bicara tentang 20, saya sudah banyak berbohong, melawan, menyepelekan, membuat mamah menangis sampai membuat bapak cemas tiap malam karena sering pulang terlambat.
***
Kalian mencintai saya lebih dari sekedar mencintai cinta pertama yang sering membuat hati berdebar saat memandangnya. yang tidak pernah terlupakan, yang selalu ditunggu hadirnya, yang menyayangi tanpa batas, menyayangi tanpa mengeluh, menyayangi tanpa tau bagaimana saya saat belum lahir, apakah saya cacat, apakah pendengaran saya baik, ataukah saya tidak bisa melihat, atau mungkin saya terbelakang mental, kalian sudah mencintai saya sejak saat itu hingga saat ini yang belum pasti bisa membuat kalian sedikit bahagia.
***
Maaf ini tidak indah
Maaf saya menyusahkan
Terimakasih untuk menganggap saya cinta pertama kalian :)