Desember 07, 2022

Pertempuran Dua Tahun di Semarang *part 1

It is not really a war though. But it is. A war againts myself so called.

penderitaan sering datang dari diri sendiri, kurang bersyukur, kurang ngobrol, kurang ibadah, sebutkan sepuluh maka ku-iya-kan tujuh belasnya.

***

I got my diploma, I got myself going mad, I got myself doing mental, but I am okay.

***

Mari bercerita perihal dua tahun di Semarang. Bagaimana seorang lulusan diploma tiga, pernah bekerja setahun di kampus lama, kemudian melepas pekerjaan untuk merantau di Semarang untuk sekolah. Terdengar menyenangkan, berasa aman dan jauh dari kata riuh.

2019

- Mengurusi pendaftaran dan mengikuti tes ke Semarang. Terkesan sederhana, tapi tidak. Banyak ongkos yang habis, keringat orang tua yang belum kering, tapi harus tetap dijalani selagi mampu 'kan?

- Diterima. Alhamdulillah. Tapi ada juga yang tidak, tapi semua selalu dapat yang terbaik dariNya. Alhamdulillah.

- Mulai mencari kos. Sehari saja cukup. Langsung bayar dan pindah masuk barang-barang yang ada. Aman. Kosan yang lumayan mahal, tapi semua terbayar di akhir, bagaimana kenyamanan sangat diperlukan bagi jiwa renta ini.

- Berkuliah, beradaptasi, melakukan penelitian, bahkan memulai penelitian di era pandemi covid-19. DUARRR!!!

Share: