Hidup
ini memang singkat. Tapi perjalanannya itu jauh banget. Kayak lo hiking ke
tempat yang belum pernah dituju. Yang gak tau bakal berakhir dimana. Ya
begitulah kehidupan. Gue sendiri belum punya tujuan yang jelas buat ngelanjutin
hidup gue. I mean lives will go on right? We can’t stop it but we can change
it. Kira-kira begitulah. Kita gak tau apa yang terjadi berikutnya sampe kita
mau ngubah kejadian itu tepat sebelum kejadian itu terjadi. Makin gak nyambung.
Kita semua punya rencana. Kita
semua punya harapan. Kita semua punya cita-cita. Kita semua punya tenaga untuk
melaksanakan itu semua. Kita semua punya pikiran untuk memikirkan ulang semua
itu. Kita semua punya tuhan untuk membimbing kita kearah tujuan yang benar. Tapi
gak semua dari kita punya hati yang bersih buat gapai cita-cita yang udah kita
rancanain bertahun-tahun, yang udah kita usahain setengah mati dan udah
kita susah payah usahain. Karena terkadang kita bisa jadi sangat egois dan lupa
segalanya. Dan terkadang cita-cita itu bakal hancur gitu aja.
Dan gue gak mau hal itu terjadi.
Jujur. Gue belum bisa mikir jernih bakal jadi apa anak kayak gue ini. Yang gak
inget masa kecilnya. Yang katanya waktu kecil mirip afika. Yang waktu kecil
katanya hidupnya sempurna. Dan yang waktu kecil gak punya kenag-kenangan sama
sekali sama orang-orang tersekat seperti bapak,ibu ataupun kakak. Konyol
memang. Tapi ya begini adanya. Gue memang gak inget entah apa itu kejadian
paling menyentuh masa kecil gue. Entah apa itu gagal sewaktu kecil. Gue liat
dari foto-foto kehidupan gue itu ya, flat aja. Selalu berhasil. Sampe gue SMP
itu semua amblas.
Gue harus berusaha dari 0 lagi. Ya
nol. Big zero. Untuk membuat hidup gue jadi normal. Karena dengan tidak sengaja
gue gagal. Dan ternyata gagal itu gak seburuk itu. Kita bisa mulai kehidupan
kita lagi dari awal. I mean we start being success from the start line. Jatuh
bangun itu memang luar biasa. Bukan jatuhnya yang kita lihat tapi bagaimana
cara kita bangunnya yang kita lihat.
Dan kebangkitan itu dimulai dari
sini. Hati kita. Kita bisa percaya ALLAH SWT. Kita tau apaapa aja ciptaannya.
Tapi kita gak bisa bilang ALLAH ituada dimana dan bentuknya kayak apa. Tapi
kita bisa ngerasain DIA ada. Kayak sebuah power yang ada di dalam diri kita.
Suatu saat kita bisa aja meledak gitu aja. Tapi mungkin dari sekarang kita bisa
meminimalisir ledakan itu dengan mengeluarkan power yang kita punya untuk
melakukan hal positif gitu.
Dan itulah yang berusaha gue
lakukan untuk sekarang. Berusaha mencari power itu buat melakukan sebuah
ledakan dimasa depan. Dan gue sendiri gak tau itu artinya apa. Dan power
itu ’mungkin’ gak bisa dikembangkan. Karena memang belum ketemu gini powernya.
Dan power itu sendiri menurut gue adalah passion gue. Dan sampai di pertanyaan
‘mau jadi apa kamu nanti?’ gue belum
bisa mutusin. Terlalu banyak hal yang ingin gue lakukan di masa depan. Pertama
untuk bangsa ini. Kedua untuk keluarga gue. Dan yang terahkhir buat gue
pribadi.
Untuk bangsa ini gue maunya jadi
dokter yang insyaallah berhasil terus maunya gak cuma nyari duit. Tapi gue juga
pingin jalan-jala ke pelosok Indonesia yang masih butuh pengobatan. Kedua
keluarga gue maunya gue jadi dokter. Gak tau apa alasannya. Yang pasti setiap
ditanya jawabannya selalus ama. Biar gampang cari kerja. Yang ketiga buat gue
sendiri adalah arsitek atau design grafis atau sejenisnya. Karena katanya love
what you do, do whatyou love. Cause I badly love draw, design and my imagination
is larger than this entire world.
Dan masih bingung…